Meningkatkan Kreativitas dan Produktivitas Remaja Desa Bumijawa, Kabupaten Tegal melalui Pelatihan Ecoprint

Bumijawa, 18 Juli 2023 – Mahasiswa KKN Unnes Giat 9 mengadakan pelatihan ecoprint sebagai kegiatan pengembangan diri yang dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas remaja dalam kegiatan posyandu remaja Desa Bumijawa, Kabupaten Tegal. Kegiatan yang dilaksanakan di balai Desa Bumijawa ini diikuti oleh 22 peserta yang terdiri dari anak-anak hingga remaja usia 10-18 tahun. Selain remaja, kegiatan ini juga dihadiri oleh kader posyandu RW 2 dan perwakilan dokter dari Puskesmas Bumijawa.

Posyandu remaja merupakan kegiatan berbasis kesehatan yang bertujuan untuk memantau pertumbuhan anak khususnya remaja, di mana masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, seseorang akan rentan dengan berbagai permasalahan baik permasalahan dengan keluarga, teman, bahkan diri sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan dan juga pembinaan agar remaja tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri dan juga orang lain.

Sebagai salah satu upaya dukungan pada tumbuh kembang remaja di Desa Bumijawa, mahasiswa KKN Unnes turut berpartisipasi dalam memberikan kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang, salah satunya adalah pelatihan pembuatan ecoprint oleh Mutyara Ichsani Pangestika (S-1 PGSD). Acara ini diawali dengan pengukuran mulai dari tinggi badan, berat badan, lingkar kepala hingga lingkar lengan. Setelah itu, dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai sistematika posyandu remaja. Posyandu remaja ini diadakan secara rutin satu bulan sekali dengan harapan para remaja di Desa Bumijawa memiliki pertumbuhan dan perkembangan fisik dan juga mental yang baik.

Acara selanjutnya adalah pelatihan pembuatan ecoprint. Ecoprint merupakan cara mencetak motif kain dengan bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting. Pada sesi ini, remaja Desa Bumijawa diajak untuk dapat mengenal ecoprint lebih dalam hingga praktik pembuatannya. Dalam pembuatan ecoprint, teknik yang digunakan adalah teknik pounding (pukul), karena proses pembuatannya yang mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu. Kegiatan ini diberikan untuk menambah wawasan mengenai konsep pencetakkan motif pada kain dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Selain itu, pelatihan ecoprint juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dalam pembuatan ecoprint terdapat dua teknik yang biasa digunakan, yaitu teknik steaming atau kukus dan teknik pounding atau pukul. Teknik yang digunakan dalam pelatihan pada remaja ini adalah teknik pounding (pukul), karena proses pembuatannya yang mudah dan tidak membutuhkan banyak waktu. Adapun alat dan bahan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan  ecoprint menggunakan teknik pounding adalah:

1. kain yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutera, atau kanvas,
2. daun-daunan atau bunga segar,
3. palu atau batu,
4. plastik,
5. Air campuran tawas.

Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan ecoprint dengan menggunakan teknik pounding.

1. Letakkan plastik di bagian bawah kain sebagai alas.
2. Susun daun atau bunga di atas kain sehingga terbentuk motif yang diinginkan.
3. Tutup daun atau bunga yang telah disusun dengan menggunakan plastic.
4. Pukul dengan menggunakan palu atau batu secara perlahan hingga motif dan warna daun atau bunga tercetak jelas pada kain.
5. Angkat daun secara perlahan dan pastikan tidak ada sisa-sisa daun yang menempel pada kain.
6. Rendam kain dalam air campuran tawas selama 10-15 menit.
7. Bilas kain ecoprint dan diangin-anginkan hingga kering.

Acara yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini mendapat respon positif dari seluruh yang hadir. Raka, salah satu peserta mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam acara ini.

“Setelah mengikuti seluruh rangkaian acara hari ini, saya merasa senang karena ini pengalaman pertama saya membuat ecoprint, saya jadi tahu kalau tumbuhan yang ada di sekitar kita ini juga bisa dimanfaatkan menjadi bahan pewarna kain”, ujarnya.

Para kader posyandu RW 2 juga merasa sangat senang karena mahasiswa KKN Unnes telah membantu menghidupkan kembali posyandu remaja di Dusun Krajan dan berharap bahwa selanjutnya akan ada aktivitas yang menarik lainnya untuk meningkatkan kreativitas para remaja.

“Semoga selanjutnya para remaja bisa diajarkan aktivitas pengembangan diri lainnya seperti batik ciprat agar dapat meningkatkan kreativitas dan semakin produktif,” tutur Ibu Nurhayati selaku ketua Posyandu Desa Bumijawa.

Kegiatan posyandu remaja yang telah dilaksanakan di Balai Desa Bumijawa diharapkan dapat menjadi kegiatan rutin yang dapat meningkatkan kesehatan dan keterampilan para remaja, selain itu dapat meningkatkan kepedulian remaja terhadap lingkungan.