Sejarah Desa Bumijawa
Terbentuknya Desa Bumijawa ini juga diawali dengan adanya keinginan Mbah Wali Mayakerti untuk membuka lahan pertanian, dan pada suatu waktu beliau ini menemukan sumber mata air yang dinamakan “Kali Bulakan”. Awalnya beliau menemukan alat gamelan kecil yang disebut sebagai “Bende”, dan Bende ini disebut sebagai Tuk Jimat Kali Bulakan atau suatu benda yang harus dirawat karena berfungsi sebagai pembuka dan penutup situs sumber mata air kali bulakan. Oleh masyarakat Desa Bumijawa dianggap sebagai peninggalan Wali, sehingga simbol desanya mencantumkan kalimat “Bumi Wali Mayakerti”
Desa Bumijawa juga merupakan desa yang memiliki banyak potensi di berbagai bidang, seperti potensi pada bidang pertanian, perkebunan, industri, dan wisata. Sebagai desa wisata tentu saja memiliki lokasi yang strategis di wilayah Kecamatan Bumijawa itu sendiri. Dengan ketinggian ± 1.200 meter diatas permukaan laut membuat udara di Desa Bumijawa sejuk dan nyaman. Kata Bumijawa sendiri berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Bumi dan Jawata. Yang artinya Bumi merupakan suatu wilayah untuk tempat tinggal, dan jawata yang artinya Dewa. Namun karena masyarakat Desa Bumijawa mayoritas beragama islam dan mayoritas dari jawa maka penyebutan Bumijawata diubah menjadi Bumijawa.
Desa Bumijawa pertama kali dipimpin oleh seorang Lurah yang bernama Ki Lurah Suprapto. Namun, semenjak adanya Undang-Undang Desa maka pemimpin Desa tidak lagi disebut sebagai Lurah, namun disebut sebagai Kepala Desa. Kepala Desa saat ini yang memimpin Desa Bumijawa adalah Bapak Hamzah Sodik, SH. Karena perkembangan juga, Kepala Desa Bumijawa membuat sebuah logo desa yang penuh filosofi untuk mengenang para pemimpin desa dan Mbah Wali Mayakerti sebagai pembentuk Desa Bumijawa pertama kali. Berikut logo Desa Bumijawa beserta artinya :